Dakwah Lewat Internet? why Not!

blogger templates
Dakwah merupakan titah Ilahi kepada para Nabi dan umat ini yang termaktub dalam kitab-Nya. Dengannyalah dien ini tegak dan dengannyalah dien ini sampai kepada kita semua.
Namun, sebelum setiap muslim berdakwah haruslah berbekal pengetahuan terhadap syariat Allah Y, sehingga dakwah tersebut berdasarkan ilmu dan bashiroh. Hal ini sebagaimana firman-Nya:
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ( يوسف:108)
”Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf: 108)
Pun, dakwah tidak dapat terlepas dari hikmah. Hikmah dalam artian ketepatan dalam perkataan dan perbuatan serta menempatkan sesuatu pada tempatnya. Yang mana sering kali diartikan dengan perkataan lembut, sikap memaafkan, dan sopan santun. Padahal hikmah tidaklah sebatas itu.
Hikmah haruslah sesuai dengan kondisi. Adakalanya harus dengan perkataan lembut bila kondisi mad’u menerima kebenaran dan tidak menentangnya. Dan suatu ketika dengan mau’idhoh hasanah bila mad’u lalai dan mengikuti nafsunya. Namun, bila kondisi mad’u menentang dan “ngeyel” maka dibutuhkan metode diskusi dan debat. Pada klimaksnya bila mereka memusuhi dakwah dengan kekuatan, maka peringatan keras serta jihad pun tak terelakkan.
Berdakwah dengan hikmah menuntut dai untuk mengetahui keadaan mad’u; tabiat, kebiasaan, serta kondisi lingkungannya. Penerapan metode haruslah tepat sehingga tujuan dakwah pun dapat tercapai.
Selain penerapan metode yang tepat, dai perlu mengambil sarana yang dipergunakan dalam berdakwah. Sehingga dakwahnya dapat diterima oleh masyarakat luas. Dengan kata lain, metode tepat merupakan sebab diterimanya dakwah dan sarana dakwah merupakan sebab tersebar luasnya dakwah. Oleh karenanya dengan perkembangan teknologi yang cukup signifikan pada beberapa dekade terakhir, maka layak untuk dijadikan sarana dakwah.
Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, dan sebuah jaringan mendunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat. Pun, internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, industri maupun pemerintah. Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Pada tahun 1995 tercatat pengguna internet sebanyak 16 juta orang dan tahun 2008 melonjak menjadi 1 Miliar. Bahkan diperkirakan pada tahun 2010 akan menjadi 1,6 Miliar. Di Indonesia sendiri per tanggal 31 Desember 2007, pengguna internet berjumlah sekitar 20 juta, dengan pertumbuhan pengguna dari tahun 2000 hingga 2007 sekitar 900%.
Dengan besarnya pertumbuhan internet di tanah air khususnya dan dunia umumnya, maka sudah saatnya untuk melirik dan menjadikannya sebagai sarana dakwah.
Sarana dakwah
Di dalam kaidah ushul “al Amru bis Syai’ amru bi wasailihi” (perintah untuk melaksanakan amalan sama halnya perintah untuk mengambil sarananya). Dakwah merupakan perintah Allah, maka mengambil wasilah/sarananya merupakan suatu kelaziman.
Wasilah secara bahasa memiliki arti sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan. Sedangkan wasilah dakwah berarti sarana yang digunakan dai dalam menyampaikan dakwahnya.
Dalam hal ini sarana dakwah konvensional terbagi menjadi tiga.
Dakwah bil qoul (dakwah dengan lisan)
Dakwah dilakukan sebatas dengan lisan. Dan hal ini dapat berupa; khutbah, mengajar, presentasi materi, diskusi dan debat ilmiyah, amar ma’ruf dan nahi mungkar, untaian nasehat, dakwah fardiyah, fatwa syar’iyah. Sedangkan perkataan dalam bentuk tulisan dapat dilakukan dengan beberapa cara; menulis artikel, risalah, buku kecil, ataupun dengan menyebarkan buletin.
Seorang dai dapat mengambil ataupun mempergunakan salah satu atau beberapa sarana di atas untuk menyampaikan dakwahnya. Karena setiap masa memiliki kekhususan. Yang mana tidak semua cara dapat berlaku untuk semua masa. Oleh karenanya dai bijaksana mengambil salah satu cara yang sesuai dengan masa tersebut.
Pun, ketika menyampaikan materi tersebut, dai dituntut untuk menyampaikannya dengan jelas. Kata yang digunakan pun tidak boleh mengandung lebih dari satu makna, kebenaran dan kebathilan. Tapi, haruslah memilih kalimat syar’iyah yang terdapat sesuai dengan al quran dan as-sunnah.
Dakwah dengan lisan memiliki beberapa kelebihan:
- Ini merupakan sunnah rasululllah r dalam berdakwah.
- Di al qur’an terdapat 300 lebih perintah ” قل “ (katakanlah, serulah).
- Merupakan metode paling praktis, sesuai dengan kondisi mad’u.
Sedangkan kekurangan dari dakwah bil lisan adalah:
- Jangkauan dakwah bil lisan lebih sempit dan bersifat lokal
- Penyebarannya relatif lebih lama dari pada menggunakan sarana lainnya
- Dibutuhkan dai yang menguasai retorika dakwah dengan baik
- Materi yang disampaikan dengan dakwah bil qolam lebih beragam
Dakwah bil Amal
Dakwah ini dapat dilakukan dengan menghilangkan kemungkaran yang ada ataupun menolong kebenaran dan memenangkannya. Dasarnya adalah sabda Rasulullah r :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَ ذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ ( رواه مسلم و أبو داود و النسائي و أحمد )
“Barangsiapa melihat kemungkaran maka hendaknya dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.” (H.R. Muslim, Abu Daud, An Nasai, dan Ahmad )[1]
Selain itu, dakwah bil amal dapat dilakukan dengan membangun masjid, membangun universitas islam, membangun ma’had (pesantren), mendirikan perpustakaan umum dilengkapi dengan buku-buku yang bermanfaat dan fasilitas memadai, membangun rumah sakit islam, ataupun membiayai pencetakan buku islami dan membagikannya. Dan hal ini perlu dimanaje dengan sebaik-baiknya. Karena ini semua merupakan salah satu bentuk dakwah ilallah (kepada Allah).
Dakwah bis sirah hasanah (dakwah dengan suri tauladan)
Dakwah dengan suri tauladan merupakan cara yang paling efektif. Terbukti banyak kaum musyrikin akhirnya masuk islam karena terpesona dengan akhlak rasul.
Tentunya dai dapat memberikan contoh perbuatan terpuji, sifat mulia, perangai baik dan juga komitmennya untuk mengamalkan islam, baik secara dhahir maupun batin. Sehingga setiap gerak-geriknya dapat dijadikan teladan bagi mad’u (objek dakwah). Karena pengaruh dari teladan tersebut lebih mendalam daripada hanya sekedar pengaruh ucapan.
Dan dalam berdakwah bis sirah hasanah harus dibangun atas dua pondasi:
a. Akhlak Mulia
Seperti tawadhu’, menepati janji, amanah, keberanian, shabar, syukur, hilm (lembut), taqwa, sifat malu, suka memaafkan, dermawan, shidq, adil, menjaga lisan, dan juga penyayang.
b. Kesesuaian Antara Perkataan dan Perbuatan.
Yakni setiap perilaku dai sesuai syar’i. Ucapannya tidak bertentangan dengan perbuatannya dan apa yang nampak tidak menyelisihi bathinnya. Apabila memerintahkan sesuatu maka dialah yang pertama kali melaksanakannya. Dan apabila melarang sesuatu maka dia pula yang pertama kali meninggalkannya.
Sehingga apa yang ucapanya didengar, perbuatannya diikuti. Sedangkan seorang dai yang memerintahkan kepada kebaikan namun tidak melaksanakannya dan melarang dari perbuatan buruk namun dia menerjangnya, maka niscaya akan menjadi batu penghalang dakwahnya.
Sarana Dakwah Internet
Perkembangan teknologi komunikasi telah melalui perubahan yang cukup signifikan sejak awal generasi. Saat ini, nyaris tidak ada lagi batasan bagi manusia untuk dapat berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. Perkembangan informasi tidaklah menunggu hari, jam, atau menit, bahkan dalam hitungan detik terdapat ribuan informasi baru di internet.
Lalu, apa sajakah yang telah dicapai oleh umat Islam saat ini? Teknologi apa sajakah yang dapat di manfaatkan para dai? Apa yang akan diharapkan dari teknologi komunikasi di masa depan? Pertanyaan-pertanyaan ini hanyalah segelintir pemikiran yang ingin dijawab oleh penulis di makalah ini.
Setidaknya ada beberapa fasilitas internet yang dapat digunakan dai dalam menyebarkan dakwahnya:
Blog
Blog adalah kependekan dari Weblog. Seringkali blog digunakan untuk menyebut website pribadi yang selalu diupdate (diperbaharui) secara terus-menerus dan berisi link-link ke website lain yang dianggap menarik, dan disertai komentar-komentar pemilik blog dan pengunjungnya.
Pada awal kemunculannya, blog hanya digunakan untuk menulis catatan harian ataupun jurnal pribadi secara online di internet. Bahkan tak jarang yang menggunakannya hanya sekedar sebagai “diary online”. Topik bahasannya pun sesuai dengan hobi atau minat blogger (baca: tukang ngeblog).
Namun beberapa tahun terakhir blog mulai mengalami pergeseran fungsi dari sejak pertama kali dikenal. Para blogger mulai menggunakannya untuk mempublikasikan bisnis, koleksi foto, video, dan tak sedikit yang mulai fokus terhadap satu objek informasi, misalnya agama, politik, web design, olah raga, kesehatan, jurnalistik, psikologi dan sebagainya.
Sebagian aktivis dan pegiat dakwah pun mulai memanfaatkan teknologi ini untuk kemajuan dakwah. Sebagai contoh ketika mengetikkan “blog dakwah” di google.com akan muncul 1.970.000 hasil pencarian.
Hal ini wajar sebab sejak diperkenalkan (1997) hingga sekarang, terdapat jutaan weblog. Bahkan setiap harinya tumbuh sepuluh ribu blog baru. Untuk saat ini di internet terdapat puluhan penyedia layanan untuk pembuatan blog secara gratis. Prasyaratannya pun tidak sulit, tidak harus mengerti bahasa pemrograman atau web design. Hanya dibutuhkan kemauan untuk mempelajari cara pembuatannya.
Di bawah ini beberapa alamat penyedia blog yang dapat diakses:
Adapun beberapa keuntungan kita memiliki berdakwah lewat blog adalah :
- Memperluas dakwah
- Tempat Apresiasi Hasil Tulisan
- Tempat Publikasi Kajian
- Memperluas Hubungan baik sesama dai maupun dengan mad’u
Milis
Mailing list atau lebih dikenal dengan milis merupakan kelompok diskusi di mana setiap orang berbincang tentang topik yang mereka inginkan. Mereka pun dapat berlangganan dan berpartisipasi di dalamnya. Untuk menjadi member (anggota) milis hanya disyaratkan mengirim email ke ke salah satu alamat milis.
Setelah terdaftar sebagai member, dia dapat membaca e-mail kiriman anggota milis lainnya kemudian mengirimkan balasannya apabila berminat. Kita pun bisa mengirimkan satu email kepada seluruh anggota milis hanya dengan satu kali kirim.
Berdasarkan topik diskusi, milis ada bermacam-macam. Ada milis umum, seperti milis bagi penulis lepas, dunia jurnalistik, teknologi, kesehatan, otomotif, dan lainnya. Ada juga milis islami yang membahas berbagai masalah agama, seperti tafsir, fiqh, aqidah, dakwah, hadits, dan sebagainya.
Tidak cukup sekedar menjadi anggota, bahkan kita dapat membuat milis sesuai dengan kebutuhan. Tentunya sebagai dai yang ingin menyebarkan dakwahnya dapat membuat milis yang berkaitan dengan dakwah yang ditekuni sekaligus menjadi moderatornya. Dari milis inilah kita dapat menyampaikan pemikiran kita kepada para anggota milis.
Misalnya untuk melawan penyebaran JIL (Jaringan Islam Liberal), dapat dibuat milis dengan nama “TERAPI_JIL”, “ANSHORUS_SUNNAH”, atau nama lainnya yang representative.
Salah contoh forum dakwah yang terdapat di internet adalah milis yang beralamatkan
. Ini merupakan milis umat Islam yang tidak membedakan latarbelakang kepentingan, kelompok, golongan maupun aliran pemikiran. Forum ini merupakan forum diskusi bebas yang menampung diskusi muammalah, fiqih, syariah, kajian tafsir & hadits, perbandingan agama, serta berbagai masalah aktual lainnya yang biasa dihadapi umat Islam sehari-hari. Motto mereka adalah “Mari kita tegakkan syiar & dakwah Islam, kebenaran pasti akan menang & kebathilan pasti akan terkalahkan.”
Dan pada saat ini sudah banyak sekali milis yang turut serta dalam dakwah islam. Ketika penulis mencoba mencari kata “dakwah” di “Yahoo! Groups” (salah satu penyedia layanan milis) terdapat 1110 hasil pencarian. Hasil yang cukup menggembirakan. Ternyata, banyak pegiat dakwah yang sudah mulai mengepakkan sayap dakwahnya melalui jalur ini.
Forum Diskusi
Bila digambarkan forum diskusi adalah layaknya suatu tempat di mana terdapat ruangan-ruangan diskusi yang terpisah. Dan tiap-tiap ruangan mempunyai topik diskusi yang berbeda-beda. Di setiap ruangan itu bisa terdapat lebih dari satu orang yang saling bertukar pendapat atau pikiran. Jadi kita bisa memberikan pendapat kita ke semua orang yang ada di ruangan tersebut.
Yang membedakan antara forum diskusi dan milis adalah sarana yang digunakan. Milis menggunakan e-mail sebagai alat komunikasi dan interaksi dilakukan dengan mengirimkan email ke moderator kemudian diteruskan ke email anggota secara otomatis. Begitu pula untuk menjawab atau berkomentar.
Sedangkan forum diskusi menggunakan layanan web. Interaksi forum dilakukan di satu alamat WWW ( World Wide Web) tertentu. Untuk bertanya, menjawab, dan berkomentar anggota haruslah mengunjungi alamat tersebut. Setiap anggota bisa meletakkan artikel-artikel atau pendapat-pendapatnya sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh semua orang.
Di internet terdapat ribuan forum dakwah. Pencarian dengan mengkhususkan halaman yang memiliki judul “forum dakwah” menghasilkan 7080 hasil pencarian. Ini merupakan pencarian di halaman berbahasa Indonesia dan belum menggunakan bahasa Inggris, bahasa Arab, dan yang lainnya. Padahal tidak sedikit forum-forum semisal yang tersebar di internet dari berbagai negara. Para mujahidin pun mulai menggunakan media dakwah ini dalam menyebarkan fikroh jihadinya. Tak mau kalah para penyebar kebathilan pun turut menggunakannya dalam menyebarkan kesesatan.
Selain itu, kita tidak sekedar dapat menjadi anggota forum diskusi, bahkan kita dapat mengelola forum diskusi dakwah semisal. Dengan sarana ini kita dapat ikut menyebarkan dakwah islamiyah dan meng-counter pemikiran “nyeleneh” dan menyimpang dari islam.
Berikut ini beberapa alamat forum diskusi dakwah yang dapat dijadika sample (contoh) dalam pembuatan forum semisal: http://an-nuur.org,http://blog.assunnah.web.id, http://www.kajianislam.net,http://hudzaifah.org.
Wikipedia
Berbagi pengetahuan di internet merupakan hal yang wajar. Bahkan sudah menjadi tradisi para pengguna internet. Salah satu cara untuk berbagi pengetahuan yang dimiliki adalah dengan membuat tulisan di website ensiklopedia terbuka seperti Wikipedia.
Wikipedia sendiri merupakan ensiklopedi digital terlengkap yang ada di dunia maya. Bila diibaratkan, wikipedia layaknya perpustakaan digital yang mendunia. Kapanpun dan di manapun berada setiap orang dapat mengaksesnya. Oleh karenanya wikipedia sering dijadikan rujukan bagi para netter (pengguna internet) ketika mencari istilah atau suatu masalah.
Padahal tidak semua yang ada di dalamnya benar. Hal ini disebabkan setiap orang diperbolehkan untuk mengisinya. Atas dasar itulah, seorang dai dapat memanfaatkannya dengan memberikan memberikan tulisan, ataupun istilah-istilah Islami. Yang mana istilah islami seringkali diputarbalikkan dan diselewengkan oleh mereka yang memusuhi Islam. Dengan meng-counter lewat tulisanlah dai ikut berkontribusi dalam menjaga pemahaman umat.
Email
Electronic Mail atau yang lebih dikenal dengan e-mail secara bahasa adalah “surat elektronik”. Pada dasarnya konsep email adalah seperti mengirim surat dengan pos biasa, hanyasanya pengirim dan penerima berada dalam jaringan internet, tidak di dunia nyata. Pengiriman email pun sangatlah cepat. Hanya dalam hitungan detik seseorang sudah dapat menerima dan mengirim email ke mana pun di dunia ini. File yang dapat dikirim pun bermacam-macam, mulai program, video, audio, gambar, graphic, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya email merupakan salah satu fasilitas yang paling banyak digunakan di Internet. Hal ini karena email merupakan alat komunikasi yang paling murah dan cepat. Dengan email kita dapat berhubungan dengan siapa pun yang terhubung ke internet di seluruh dunia dengan biaya pulsa lokal. Bahkan pada masa sekarang email mampu menggeser telepon dan fax.
Hal ini terbukti dengan lonjakan pengguna email di seluruh dunia sekitar 138 % dari 505 juta pengguna di tahun 2000 dan meningkat menjadi 1,2 miliar di tahun 2005.
Selain fungsi dasar email yang digunakan untuk mengirim dan menerima surat, email memiliki beberapa fungsi lain yang menunjang kegiatan dakwah. Di antaranya:
- Mendaftar sebagai pemilik weblog/ blog
- Mendaftar sebagai anggota milis atau pengelola milis
- Mendaftar sebagai anggota forum atau pengelola forum diskusi
Pada saat ini banyak situs yang menyediakan layanan email gratis. Di antaranya: www.yahoo.com, www.astaga.com, www.plasa.com,www.lycos.com, www.eudoramail.com, www.gmail.com.
Penutup
Sebagai alat, pada awalnya internet bersifat netral tergantung siapa pemakainya. Tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi bak pisau bermata dua. Di satu sisi, keberadaan internet menjadi sumber informasi dan dapat menjadi lahan dakwah bagi para dai. Namun di sisi lain, terdapat sisi negatif penggunaan internet yakni dengan meningkatnya angka degradasi moral. Oleh karenanya, dalam menghadapi derasnya arus teknologi maka selayaknya kita harus pandai memilah dan memilih. Sikap proporsional haruslah dikedepankan.
Terlepas dari madhorot yang ditimbulkan sebagian penggunanya, bukan berarti kita meninggalkan seluruhnya. “Ma la yudroku kulluhu la yutroku jullahu” (apa yang tidak bisa didapatkan seluruhnya maka tidak ditinggalkan sebagiannya).
Maka berangkat dari hadits nabi r :“Demi Allah, sungguh jika Allah memberi hidayah kepada seorang laki-laki melalui perantaramu lebih baik dari pada engkau mendapatkan khumrin ni’am (unta merah)”[2], marilah kita berlomba-lomba menggunakan sarana yang telah Allah sediakan untuk mendapatkan kebaikan -baik kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat-. Wallahu a’lam bis showab.
Referensi:
- Al Hikmah fi ad da’wah ilallah, Sa’id bin Ali bin Wahf al Qohthony, maktabah Malik Fahd Al Wathoniyah, Cetakan ketiga Syawal 1317 H/ 1997 M.
- Shohih Bukhori, Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al Bukhori al Ju’fi, Darus Salam linnasyr wat tauzi’, Riyadh, Cetakan pertama 1417 H / 1997 M.
- Shohih Muslim, Imam Abi Al Husain Muslim bin Hijaj bin Muslim Al Qusyairi an Nisabury, Darus Salam lin nasyr wat tauzi’, Riyadh, Cetakan Pertama Robiul Awwal 1419 H / 1998 M.
- Musnad Imam Ahmad, Imam Hafidz Abi Abdillah Ahmad bin Hambal, Baitul Afkar Ad Dauliyyah, Cetakan tahun 1419 H / 1998 M.
- Sunan An Nasai as Shughro, Imam Hafidz Abi Abdirrahman Ahmad bin Syu’aib bin Ali bin Sinan an Nasai, Darus Salam lin nasyr wat tauzi’, Riyadh, Cetakan Muharram 1420 H / April 1999 M.
- Sunan Abi Daud, Imam Hafidz Abi Daud Sualiman bin al Asy’ats as Sajestani al Azdi, Dar Ibn Hazm, Cetakan pertama 1419 H / 1998 M.
- Majalah chip Edisi 06 Juni 2008
Disusun oleh Firmansyah
firmans.web.id
[1] Diriwayatkan Muslim no. 177 hal. 42, Abu Daud no. 1140 hal. 180, An Nasai no. 5011 hal. 687, dan Ahmad no. 11089 hal. 782
[2] Hadits diriwayatkan Bukhori no. 2942, 3009, 3701, 4210. Muslim no. 6223 hal. 1060. Abu Daud no. 3661 hal. 563. Ahmad no. 23209 hal. 1693


1 Response to "Dakwah Lewat Internet? why Not!"

Komentarnya Gan :